Farah dan Melanie berdiri dalam kegelapan seluas langit
Farah tercenung di tengah kegelapan yang tak biasa
Sementara Melanie menikmati kegelapan yang diciptakannya sendiri
Gelap, Farah merasa dirinya buta.
Tapi justru saat itulah ia melihat jalan permainan Melanie
Mereka masih berdiri dalam kegelapan
Mereka tahu ada cahaya yang bisa dinyalakan
Namun tak ada satupun dari mereka yang beranjak
Farah tidak tahu dimana cahaya itu
Dan Melanie tetap diam dalam taktiknya
Farah tidak tahan akan kegelapan ini
Kegelapan mengerogoti hatinya perlahan-lahan.
Menembus tirai yang susah payah dirajutnya
Dan mencabik-cabiknya tak bersisa.
Maka dari itu Farah menyalakan lilin.
Hanya lilin, tak lebih.
Mungkin itu takkan cukup.
"Menciptakan matahari hanya akan membuat kami buta,"
Seberkas cahaya muncul perlahan
Bergoyang pelan merayakan kekuasaannya
satu-satunya
Melanie terkesiap
Cahaya itu menyambar perhatiannya seketika
Pucat pasi, Melanie memfokuskan pandangannya.
Saat itu juga jantung nya terasa berhenti.
"sudah kuduga dia akan datang,"
Ia mendesis gugup
Dilihatnya Farah berdiri disana
Cahaya lilin melukis senyumnya yang nanar
Mata nya berkilat rasa
Entah apa itu
Melanie terlalu terkejut untuk membaca
Farah tetap tersenyum, untuk banyak alasan
Menikmati ke terkejutan Melanie.
Dilihatnya Melanie berdiri disana dengan bahu tergetar
Dan Farah sadar ia telah melakukan hal yang sama.
"Terimakasih, Melanie....,"
No comments:
Post a Comment